Merespon kasus kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan, anak, gender dan kaum divabel yang terjadi dalam lingkungan masyarakat Maka, TRUK F (Tim Relawan Untuk Kemanusian Flores) bersama Pemerintah Desa Waiara membentuk sebuah layanan berbasis komunitas( LBK) yang diberi nama “LBK Lahi Lekang Desa Waiara”.

Kegiatan yang Melibatkan Mahasiswa KKNT IKIP Muhammadiyah Maumere ini ,berlangsung selama tiga hari yaitu sejak 18 Agustus hingga 20 Agustus 2021.

Kegiatan Hari pertama diawali dengan seremonial pembukaan yang dipimpin langsumg oleh KADES Waiara Paulus Plapeng dan dilanjutkan dengan pembahasan konsep LBK yang mengangkat isu-isu menentang HAM , HAP serta kesetaraan Gender yang dipandu oleh Heni Hungan selaku sekretaris Truk F.

Kepala Desa Waiara dalam sambutannya sangat mengapresiasi keterlibatan Mahasiswa KKNT IKIP Muhammmadiyah yang mau melibatkan diri dalam kegiatan tersebut dan berharap kepada Mahasiswa untuk bersama-sama mensosialisasikan Materi yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan di Desa Waiara.

Kegiatan hari Kedua dilanjutkan dengan tata kelolah dana Desa terhadap pemberdayaan kaum perempuan , Anak dan juga kaum divabel. Materi tersebut dibawakan oleh Jhon Wara TA-PMD P3MD Kab. Sikka. Puncak kegiatan pada hari ketiga yaitu Pengukuhan pengurs LBK “Lahi Lekang” Desa waiara oleh Kades waiara.

Fernandes Nero selakau Ketua LBK setelah dilantik menyampaikan sangat berterimaksih kepada Mahasiswa IKIP Muhammadiyah yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan berharap bisa mewartakan materi-materi yang sudah didapat selama kegiatan untuk terus menerapkan sampai berada di dunia kerja. Karena menurutnya Mahasiswa adalah bagian dari aset negara yang punya andil besar dalam kemajuan bangsa dan negara.

Kesempatan yang sama diungkapkan Heni Hungan sekretaris Truk F mengucapkan terimakasih kepada Lembaga IKIP Muhamadiyah yang suadah memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan “adik- adik mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sangat beruntung karna pengetahuan-pengetahuan seperti ini jarang didapatkan mahasiswa di dunia kampus”Ungkap Heny Hungan.

Harapan beliau untuk mahasiswa agar jangan malu dan harus semangat untuk menggaungkan dan memperjuangkan hak-hak kaum marginal yang dalam hal ini adalah Perempuan , anak-anak dan juga kaum difabel.

sebagai mahasiswa kami ikut berbangga, karena telah diberi kesempatan untuk belajar banyak hal terkait dengan persoalan perempuan, anak, dan penyandang difabel. harapan kami trhadap penyelenggara trutama Truk F agar kegiatan ini tidak hanya ada di desa waiara saja tetapi ada juga di desa-desa lain di kab. sikka. (UKM Jurnalistik IKIPMu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *